Senin, 02 November 2020

100 Hari Diari Pencarian Jodoh- Hari 3

 CINTA MONYET di SD


Siapa tidak tahu arti kata itu? dan siapa yang tidak merasakannya? 

Hayuuk tunjuk tangan,,

Pasti rata-rata orang pernah merasakan hal itu. Begitu pula pada diriku. Rasa-rasanya cinta monyet “kids zaman now” berbeda dengan cinta monyet “kids zaman tempo doelo”. Karena kalo dahulu kita hanya akan menyimpannya rapat-rapat dalam hati dan berakhir saat kelulusan. Tapi kalau sekarang sudah mengenal arti kata “nembak” dan berakhir dgn panggilan oh mama oh papa. Tapi dahulu kalo mendengarnya mungkin kita akan berpikir ttg senjata 😅.

Begitu juga dengan diriku. Cinta monyet pertama kali-ku adalah ketika SD. Dan cinta monyet dalam hidupku adalah kekonyolan no. 1 yang pernah aku lakukan. Hmm,, mari sedikit kita meniru bg adrea hirata, penulis favoritku. Kalau beliau membuat list kegilaan, maka aku akan membuat list kekonyolan yang pernah aku buat dalam hidup. Dan kalian tidak perlu heran, karena bahkan diumur setua ini, kekonyolan itu masih tetap aku lakukan.

Cinta monyet pertamaku adalah saat di kelas 3 SD. Waktu itu aku tidak paham tentang cinta tapi aku terinspirasi dari temanku yang jatuh cinta. Sungguh konyol, jatuh cinta bisa tertular. Jadi begini ceritanya, dalam sebuah percakapan lugu anak-anak perempuan kecil,,

Teman 1; ”hei,, kalian punya ga orang yang kalian sukai?”

Aku dan teman 2 menggeleng.  

Lalu teman 1 berkata dengan bangganya; “kalau aku punya!! Dia orang yang selalu juara satu dikelas kita”.

Aku; “ohya?! Si ‘kijang’ itu?”

Teman 1; “iya diakan paling pintar dikelas kita,, aku sangat suka dia”.

Aku dengan teman 2 menatap teman 1 dengan cemburu.

Sejak saat itu aku memutuskan juga akan menyukai seseorang. Dan orang itu adalah orang yang sama karena dia yang paling pintar dikelas hahaa,,, sejak itu aku terus mengawasi gelagat si kijang. Dia tidak terlalu suka bersosialisasi tapi  banyak orang yang mendekatinya karena kepandaianya. Memang menjadi terpandai akan membuatmu menjadi idola.

Itulah cinta pertamaku. Si kijang, tapi itu tidak terlalu lama karena pada saat itu aku belum paham apa itu kata suka n cinta.

Namun saat dikelas 5 aku punya sahabat laki-laki yang sangking dekatnya kami sering diledekin pacaran berdua.  kita sebut saja dia dengan ‘berang-berang’ Karena kulitnya yang hitam pekat tapi hatinya sangat baik. Saat diledeki, kami berdua bukannya malu dan marah, tapi malah semakin memanasi mereka dan berkata:

“kenapa memang kalau kami pacaran, kalian cemburu yah?”. 

Kami terus bersahabat dekat sampai kuliah. Namun setelah menikah dan punya anak, ia sudah lupa bagaimana dekatnya kami. mungkin itu wajar atau malah kurang ajar,, kalian tidak dapat menvonisnya tanpa tau bagaimana masalahnya. Nanti dibab-bab berikutnya novel ini akan ada cerita si berang-berang yang lebih komplit.

 

NB: Okeh,, novel ini akan berisi nama-nama binatang atau istilah lainnya  untuk panggilan kaum adam. Karena aku suka sekali menyamakan orang-orang yg aku suka terutama lelaki dengan binatang atau benda lainnya. 

Bukan maksud menghina atau merendahkan, hanya sebuah simbol, kiasan atau perumpamaan. Lagipula mereka adalah org2 terdekatku yg tidak mungkin aku sebutkan. istilah itu pun mencerminkan beberapa sifat atau fisik mereka. Semoga tidak ada yang marah n merasa tersungging krn ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar