O Istilah
dekonstruksi pertamakali digunakan dalam Ilmu Kesusastraan dan Ilmu filsafat
Perancis berarti “metoda”.
Metoda dalam konteks filosofis yang
dilahirkan dari anti-filosofis (Norris, 1987). Berakar dari filsafat Yunani
Kuno dan sejalan dengan pandangan skeptisme.
o Derrida (dikenal sbg bapak Dekonstruksivisme)
sebagai pencetus gagasan ini merehabilitasi filsafat bahasa tulis terhadap
kebenaran filsafat dalam bahasa lisan. Ia mengembangkan konsep dekonstruksi ke
dalam berbagai eksperimen yang mengekspresikan ciri kebebasan retorikal atas struktur komposisi formal.
o Dapat
digambarkan bahwa pandangan dekonstruksi lahir dari suatu atmosfir yang
berlandaskan pada konsep “filosofi-anti”. Pandangan yang membatasi perspektif
keabsolutan kebenaran, menolak berbagai hubungan kausatif (sebab-akibat) dan menggembangkan filsafat historis-hermeneutis
yang memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut:
1.Jalan
untuk mendekati kebenaran bukannya melalui observasi,
melainkan melalui pemahaman arti atau makna.
2. kontrol terhadap salah benarnya pemahaman tersebut tidak
dilaksanakan melalui test yang direncanakan melainkan melalui interprestasi.
Interprestasi yang benar akan meningkatkan intersubyektivitas sedangkan yang salah akan medatangkan sangsi.
3.Pemahaman hermeneutis selalu mendasarkan pemahamannya pada pra-pengertian yang
dihasilkan dari situasi-situasi reflektif.
Interprestasi
yang benar akan meningkatkan intersubyektivitas => piala, pujian
Sedangkan Interprestasi yang salah akan medatangkan sangsi => hukuman
Makna kata
dekonstruksi
a. Kata dekonstruksi dipergunakan derrida
dalam buku De La Grammatologie, dari istilah Heidegger;
desktruction : operasi yang dilakukan atas struktur.
b. Dalam bahasa perancis; desktruction : penghancuran total
Tetapi derrida tidak menginginkan
penghancuran total
Jacques Derrida
Jacques Derrida
seorang filosofi Perancis – lahir pada tahun 1921 di Algeria yang terkenal akan
gebrakannya dalam dunia arsitektur, mengambil dekonstruksi sebagai ‘label’
filosofinya yang tidak lain merupakan penggabungan – penuh problematika –
dengan gaya arsitektural.
Filsafat
Dekonstruksi Derrida
Sejarah
dekonstruksi merupakan salah satu bentuk pemikiran manusia, dimana manusia
ditakdirkan untuk selalu berpikir, bertanya, dan mencari jawabannya.
Jawaban dari
filsafat awam bisa jadi liar dan bebas, jawabannya bisa jadi amat sederhana,
bisa tidak terjawab, bahkan bisa cenderung chaos (kacau) dalam
mencari jawaban.
Banyak buku yang
ditulis oleh Derrida berisi pemikirannya yang menyangkut banyak bidang meliputi
filsafat, bahasa dan seni. Ia juga menciptakan banyak istilah baru dengan
pemikiran yang cukup rumit. Beberapa pembahasan pemikiran Derrida yang
mempunyai hubungan langsung dengan rancangan arsitektur karena penyusun tidak
bermaksud menjadikan tulisan ini sebagai wacana filsafat atau bahasa walaupun
sebenarnya arsitektur itu sendiri adalah suatu bentuk pemikiran komprehensif.
Dekonstruksi
adalah bukan gerakan yang tunggal atau koheren. Dekonstruksi lebih merupakan
suatu sikap dan metode kritik yang berwajah majemuk. Dekonstruksi tidak
memiliki ideologi dalam arti mewakili peradaban ataupun tujuan formal, kecuali
semangat untuk membongkar kemapanan dan kebakuan.
Dekonstruksi
menurut Derrida adalah metoda membaca teks secara teliti, sehingga dasar-dasar
yang melandasinya dapat digunakan untuk meruntuhkan argumentasi yang disusun
atas premis tersebut. Dekonstruksi dengan demikian membuktikan bahwa bibit
kehancuran sebuah teks berada dalam dirinya.berupa inkonsistensi dalam
penggunaan premis dan konsep.
Derrida
menganggap dekonstruksi bukanlah merupakan metoda berpikir yang destruktif,
karena senantiasa membongkar habis struktur-struktur makna dan bangun suatu
konsep.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar